AS abstain dalam pemungutan suara PBB soal embargo bagi Kuba

Seorang lelaki tua Kuba di Havana

Sumber gambar, AFP

Keterangan gambar,

Kuba menegaskan bahwa embargo ekonomi terhadap mereka harus dicabut segera.

Amerika Serikat untuk pertama kalinya bersikap abstain dari pemungutan suara terhadap resolusi tahunan PBB yang menyerukan diakhirinya embargo ekonomi terhadap Kuba.

Duta Besar AS Samantha Power mengatakan keputusan bersejarah itu mencerminkan kebijakan baru AS terkait Kuba.

Hubungan diplomatik kedua negara dipulihkan tahun lalu, namun Kongres yang dikuasai Partai Republik tetap menentang pencabutan embargo yang sudah berlangsung lama itu.

Pemungutan suara PBB itu disepakati dengan dukungan dari 191 negara. Hanya Israel yang abstain bersama AS.

Setiap tahun sejak 1992, Majelis Umum PBB selalu menyetujui resolusi itu, dan AS selalu menentang keras.

"Setelah lebih dari 55 tahun mencari solusi dengan jalur isolasi, kini kami memilih untuk mengambil jalan pelibatan Kuba," kata Power.

Dia menambahkan, sikap abstain itu "tidak berarti bahwa Amerika Serikat setuju sepenuhnya dengan semua kebijakan dan tindakan pemerintah Kuba" termasuk "pelanggaran hak asasi manusia yang serius."

Keterangan gambar,

Suasana perdagangan di Trinidad, Kuba

Lewati Podcast dan lanjutkan membaca
Podcast
Investigasi: Skandal Adopsi

Investigasi untuk menyibak tabir adopsi ilegal dari Indonesia ke Belanda di masa lalu

Episode

Akhir dari Podcast

Keputusan di Majelis Umum PBB itu langsung memicu protes dari para politisi AS.

Texas Senator Republik Ted Cruz bercuit bahwa tindakan pemberian sanksi terhadap Kuba merupakan "perundangan Amerika Serikat, yang harus selalu dipertahankan dan ditegakkan."

Menteri Luar Negeri Kuba Bruno Rodriguez mengatakan Kuba 'bersyukur' atas langkah Samantha Power.

"Perubahan sikap Amerika Serikat dalam pemungutan suara ini adalah isyarat yang menjanjikan," katanya. "Kami berharap ini akan tercermin juga dalam kenyataan."

Kendati resolusi PBB jenis ini tidak mengikat dan tak wajib diterapkan, selama 25 tahun resolusi tahunan menjadi panggung Kuba untuk menunjukkan bahwa secara umum, dunia menentang kebijakan AS terhadap Kuba.

Kuba mengatakan embargo itu menghalangi orang-orang yang sakit di kuba untuk dirawat dengan peralatan medis AS serta merintangi para petani dari upaya memodernisasi metode pertanian mereka.

"Tidak ada satu pun keluarga Kuba atau sektor tertentu di negara kami yang tidak menderita oleh dampak (embargo)," kata Rodriguez.