Polisi dan pegawai negeri jadi tersangka pembunuh pedagang ikan Maroko

Sumber gambar, EPA/ABDELHAK SENNA
Sejumlah warga Maroko turun ke jalanan menyusul tewasnya Mouhcine Fikri karena diremukkan di dalam truk pengangkut sampah.
Pihak berwenang Maroko menangkap 11 orang terkait pembunuhan seorang penjual ikan yang memicu unjuk rasa besar-besaran di beberapa kota.
Para tersangka itu, termasuk dua polisi dan tiga pegawai pemerintah, dituduh melakukan pembunuhan tidak sengaja dan memalsukan dokumen resmi.
Tiga di antara mereka sudah dibebaskan dengan jaminan.
Penjual ikan, Mouhcine Fikri, tewas karena badannya diremukkan dalam truk pengangkut sampah, Jumat (28/10), ketika dia sedang mengambil kembali ikan dagangannya yang disita polisi dan dilempar ke dalam truk.
Dia kemudian berupaya memanjat truk itu namun seorang polisi diduga memerintahkan sopir untuk menghidupkan mesin peremuk sampah.
Akhir dari Artikel-artikel yang direkomendasikan
Sumber gambar, AP/Abdeljalil Bounhar
Unjuk rasa besar-besaran di beberapa kota -seperti memprotes kematian Mouhcine Fikri ini- jarang terjadi setelah Musim Semi Arab tahun 2011 lalu.
Insiden tersebut ini menyebabkan unjuk rasa besar-besaran di Maroko, seperti yang terjadi dalam perlawanan atas penguasa di negara-negara Arab tahun 2011 lalu.
Gerakan yang disebut sebagai Musim Semi Arab tersebut dipicu oleh seorang pedagang kaki lima di Tunisia, Mohamed Bouazizi, yang memprotes polisi yang menyita daganganya.
Polisi menyita sekitar 500kg swordfish atau ikan todak yang dijual Fikri karena masa-masa itu bukan saatnya untuk menangkap ikan tersebut, seperti dilaporkan media Maroko.