Pasar Asia jatuh akibat ketatnya persaingan pilpres AS

Masker Hillary dan Trump

Sumber gambar, Getty Images

Keterangan gambar,

Peso Meksiko berada di posisi terendah pada dolar, jika mata uang tersebut naik maka hal itu jadi tanda keunggulan Clinton.

Saham-saham Asia berjatuhan setelah hasil sementara polling presiden AS menunjukkan kemenangan Donald Trump semakin dekat.

Semua pasar bursa utama di kawasan tersebut kini lebih rendah, dan uang mengalir ke saham-saham safe haven, emas dan mata uang termasuk yen.

Sementara itu Peso Meksiko berada di posisi terendah pada dolar.

Karena para pialang mengharapkan Hillary Clinton akan menang dengan mudah, maka persaingan yang ketat cukup untuk memicu guncangan.

Nikkei 225 Jepang turun 2,2% sementara Hang Seng di Hong Kong berada 3,5% lebih rendah dan Komposit Shanghai kehilangan, 1,3%.

ASX 200 Australia turun 3,7% sementara Kospi di Korea Selatan lebih rendah 2,8%.

Sebelumnya, Wall Street dan pasar Eropa tutup lebih tinggi - tapi kini diprediksi akan turun tajam setelah perdagangan dibuka kembali.

Sumber gambar, Getty Images

Keterangan gambar,

Investor yang sudah meyakini kemenangan Clinton mungkin akan menghadapi kejutan.

Gema Brexit

Lewati Podcast dan lanjutkan membaca
Podcast
Investigasi: Skandal Adopsi

Investigasi untuk menyibak tabir adopsi ilegal dari Indonesia ke Belanda di masa lalu

Episode

Akhir dari Podcast

Peso Meksiko melihat fluktuasi yang berarti, dan berayun liar terhadap dolar, jatuh lebih dari 6%. Mata uang Meksiko itu dilihat oleh pasar sebagai indikator yang baik akan hasil pemilu, dan kenaikan mata uang menandai keunggulan Clinton.

Jika Trump terpilih, Meksiko akan terdampak parah, karena capres tersebut berjanji untuk membangun tembok di sepanjang perbatasan AS dengan negara itu dan menegosiasi ulang perjanjian dagang.

Sementara itu, yen Jepang dilihat sebagai mata uang yang aman dalam situasi guncangan internasional, maka penguatan yen dilihat oleh pialang sebagai kecilnya kemungkinan Clinton terpilih.

"2016 adalah tahun penuh kejutan. Jangan lupa, pasar waktu itu menebak kemenangan kelompok Remain (tetap berada dalam Uni Eropa) saat referendum Brexit, dan pilihan mereka salah," kata Nigel Green, direktur eksekutif deVere Group.

Dia mengingatkan kemenangan pada Trump bisa memunculkan dampak negatif ganda pada pasar global karena mereka mengharapkan kemenangan Clinton.