Upaya pemakzulan Presiden Park Geun-hye dimulai parlemen Korsel

Sumber gambar, Pool
Jika dua pertiga anggota parlemen mendukung pemakzulan maka Presiden Park diberhentikan untuk sementara waktu.
Parlemen Korea Selatan sudah memulai proses pemakzulan atau penuntutan mundur Presiden Park Geun-hye terkait skanda korupsi yang melibatkan orang dekatnya.
Usulan diajukan oleh kubu oposisi dan pemungutan suara diperkirakan akan berlangsung Jumat (09/11).
Jika didukung oleh dua pertiga dari total 300 anggota parlemen maka Presiden Park akan diberhentikan sementara waktu, menunggu penyelidikan Mahkamah Konstitusi atasnya.
Presiden Park dituduh berkolusi dengan perempuan kepercayaannya, Choi Soon-sil, yang didakwa dengan mengunakan pengaruhnya sehingga perusahaan-perusahaan besar menyumbang ke yayasan miliknya.

Sumber gambar, EPA/KIM CHUL-SOO
Unjuk rasa menuntu agar Presiden Park mundur terus berlangsung, seperti dilakukan sekelompok mahasiswa di depan istana presiden di Seoul, Kamis (08/12).
Parlemen juga sudah mendengar keterangan dari beberapa orang dekat Choi, yang antara lain menyatakan diminta untuk memberi saran tentang pakaian maupun calin untuk jabatan menteri kebudayaan.
Jaksa penuntut Korea Selatan menyatakan Presiden Park memiliki 'peran' besar dalam skandal korupsi yang melibatkan Choi namun mendapat kekebalan hukum selama masih menjabat presiden.
Masa jabatannya akan habis pada awal tahun 2018 mendatang.
Bagaimanapun dia mengatakan siap mundur jika parlemen memang sudah menyiapkan agar pengunduran diri berjalan dengan baik.
Rakyat Korea Selatan menggelar aksi unjuk rasa secara rutin untuk menuntut agar presiden segera mengundurkan diri.
Presiden Park merupakan putri dari Presiden Park Chung-hee, yang memerintah Korea Selatan selama 18 tahun sebelum dibunuh pada tahun 1979.
Adapun Choi adalah putri Choi Tae-min, seorang pemimpin sekte yang sering disebut sebagai penasehat Park Geun-hye sampai dia meninggal tahun 1994.

Sumber gambar, AFP/JUNG YEON-JE
Saat ini Presiden Park Geun-hye tampaknya menjadi musih rakyat Korea Selatan nomor satu.
Presiden Park sebelumnya pernah menyebut Choi Soon-sil sebagai 'seseorang yang membantunya jika dia menghadapi kesulitan.'
Choi saat ini berada dalam tahanan setelah didakwa dengan menekan perusahaan-perusahaan Korea Selatan untuk memberi sumbangan senilai US$60 juta lebih atau sekitar Rp803 miliar ke yayasan-yayasan yang dipimpinnya.
Parlemen juga sudah memerintahkan agar Choi memberi keterangan setelah awalnya menolak dengan alasan sakit.