Puluhan mantan karyawan bursa saham Turki ditangkap terkait kudeta gagal

Kepolisian Turki menahan puluhan mantan karyawan bursa saham Istanbul, sebagai bagian dari penyelidikan atas kudeta yang gagal tahun lalu.
Media pemerintah melaporkan 50 orang ditangkap dalam operasi subuh, Jumat (12/05), di beberapa provinsi dan ratusan surat penangkapan sudah dikeluarkan.
Para mantan karyawan bursa itu diduga memiliki hubungan dengan ulama yang tinggal di Amerika Serikat, Fethullah Gulen, yang dituding pemerintah Ankara menjadi dalang dalam kudeta yang gagal Juli tahun lalu.
- Turki memecat lagi 4.000 pejabat publik dalam 'pembersihan' pasca-kudeta
- Turki menskors 9.000 polisi terkait Fethullah Gulen
- Turki 'memata-matai' warganya yang tinggal di Jerman
Koran Haberturk melaporkan mereka dituduh menggunakan aplikasi pesan yang dienkrip, yang menurut pihak berwenang, dibuat untuk para pendukung Gulen.
Beberapa juga disebut membantu sebuah bank yang dulu memiliki kaitan dengan Gulen.
Malaysia pulangkan 'pendukung Gulen'
Sejauh ini pemerintahan Presiden Recep Tayyip Erdogan sudah menangkap sekitar 50.000 orang dengan alasan memiliki kaitan dengan upaya kudeta, sedangkan sekitar 140.00 orang diberhentikan sementara maupun kehilangan pekerjaan karena tuduhan serupa.
Gulen sudah menegaskan sama sekali tidak terlibat dalam kudeta yang menewaskan 265 orang tersebut.
Para pengkritik mengatakan pemerintah sedang berupaya memberangus para lawan-lawan politiknya.
- Polarisasi di referendum Turki 'tidak ganggu' kehidupan warga
- Oposisi Turki gugat kemenangan Presiden Erdogan dalam referendumn
- Referendum Turki mendukung wewenang baru untuk presiden
Sementara itu Malaysia, Kamis (11/05), memulangkan tiga warga Turki ke Ankara karena diduga memiliki keterlibatan dengan Gulen.
Ketiganya -Turgay Karaman, seorang kepala sekolah, dan pengusaha Ihsan Aslan, serta akademisi Ismet Ozcelik- ditangkap kepolisian Malasyaia pekan lalu.
Penyelidikan menemukan bahwa ketiganya terlibat dalam aktivitas kelompok pendukung Gulen, FETO, dan masuk dalam daftar yang dicari oleh pemerintah Turki.
Bulan Agustus 2016 lalu, dua mahasiswi Indonesia yang menempuh studi di Turki juga sempat ditangkap karena dicurigai terkait dengan Fethullah Gulen.