Tentara Filipina terus gempur kelompok Maute pro ISIS, warga mengungsi
Helikopter dan pesawat militer mengebom posisi-posisi kelompok milisi Maute, yang pro-ISIS, di Marawi, Filipina selatan, sementara penduduk setempat mengungsi.
-
Reuters
Marinir Filipina didatangkan ke Marawi pada Senin (29/05) untuk memperkuat tentara dalam memerangi kelompok milisi Maute. yang pro-ISIS di Filipina selatan.
-
Reuters
Marinir Filipina masuk ke dalam kota Marawi untuk membantu melumpuhkan kelompok Maute. Sejauh ini setidaknya 19 warga sipil meninggal dunia akibat pertempuran di Marawi.
-
EPA
Penduduk Marawi menggunakan truk pick-up untuk mengungsi dari kota itu.
-
EPA
Tentara Filipina berpatroli di jalan yang kosong di Marawi.
-
Getty Images
Jalan kosong dan dagangan yang ditinggalkan penduduk di tengah pertempuran tentara dan kelompok Maute.
-
EPA
Penduduk desa Filipina melarikan diri dengan membawa barang-barang mereka di tengah bentrokan antara pemerintah dan pemberontak di Marawi.
-
EPA
Warga Filipina di Marawi. Kelompok Maute, merebut Marawi, kota dengan penduduk 200.000 jiwa, dan mengepung satu rumah sakit selama berjam-jam, membakar gereja, perguruan tinggi dan penjara.
-
EPA
Penduduk Marawi mengungsi dengan menggunakan bus-bus.
-
AFP
Pengungsian penduduk Marawi menyebabkan lalu lintas macet total di dekat penjagaan polisi di jalan masuk kota Iligan, Mindanao.
-
AFP
Polisi dan tentara memeriksa warga yang mengungsi. Kelompok Maute yang bermarkas di Lanao del Sur pertama muncul pada 2012 dengan nama Khilafah Islamiyah Movement (KIM), namun memakai nama baru EI-Ranao dua tahun kemudian untuk menunjukkan kaitan dengan ISIS.
-
Reuters
Antrean kendaraan yang keluar dari Marwi.
-
EPA
Sebagian warga Filipina mengadakan unjuk rasa menentang pemberlakuan darurat militer di seluruh Pulau Mindanao. Protes digelar di luar markas tentara di Quezon City, timur Manila, Senin (29/05).