Demonstrasi Hong Kong muncul lagi

Demonstrasi prodemokrasi dimulai lagi dan simbol payung kembali digunakan.

Sumber gambar, AFP

Keterangan gambar,

Demonstrasi prodemokrasi dimulai lagi dan simbol payung kembali digunakan.

Ribuan demonstran pro-demokrasi kembali berpawai di jalan-jalan utama Hong Kong, pada Minggu (01/02)--untuk pertama kalinya sejak gerakan serupa berakhir pada akhir tahun lalu.

Sebagaimana dilaporkan harian South China Morning Post, sebanyak 2.000 polisi ditugasi mengawal pawai yang diikuti sedikitnya 3.000 demonstran tersebut.

Namun, pihak penyelenggara pawai mengaku mereka tidak berniat mengulangi aksi pendudukan di sejumlah daerah strategis, termasuk di kawasan depan kantor pemerintahan daerah Hong Kong.

“Dibandingkan beberapa tahun terakhir, warga kini menjadi melek politik. Gerakan pendudukan membangunkan masyarakat. Pawai ini terus berseru kepada khalayak untuk bergabung dengan gerakan demokrasi,” kata Daisy Chan, selaku salah seorang penyelenggara kepada kantor berita AFP.

Oleh pemerintah Hong Kong, seruan itu dipandang sebagai bentuk hasutan.

“Anda tidak bisa mengancam pemerintah pusat,” kata Lam Woon-kwong, anggota badan pembuat kebijakan pemerintah Hong Kong.

Gerakan prodemokrasi di Hong Kong menjalar setelah sejumlah aktivis keberatan dengan tata cara pemilihan pemimpin Hong Kong yang dijadwalkan tahun 2017 mendatang.

Mereka menginginkan pemilihan itu berlangsung secara demokratis dan bersifat langsung. Namun parlemen Cina menetapkan peraturan, bahwa para calon yang akan ikut pemilihan itu harus mendapat persetujuan lebih dari setengah anggota badan pencalonan yang akan dibentuk.

Figur seperti Joshua Wong kemudian memimpin gerakan pelajar dan mahasiswa guna memblokir pusat Hong Kong, mogok kuliah, dan berkumpul di jalanan. Akan tetapi gerakan itu ditumpas oleh aparat Hong Kong akhir tahun lalu.