Kunjungan Menlu Australia: Indonesia tekankan soal pengungsi

retno marsudi_dan_julie bishop

Sumber gambar, GETTY

Keterangan gambar,

Menlu Australia Julie Bishop hari ini melakukan sejumlah pertemuan dengan apra pejabat tinggi Indonesia di Jakarta, dalam kunjungan tiga harinya di indonesia.

Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi akan mengangkat masalah penerimaan pengungsi ketika bertemu sejawatnya dari Australia, Julie Bishop.

Julie Bishop melakukan kunjungan resmi ke Indonesia sejak Minggu (20/3) hingga Rabu (23/3) mendatang.

Indonesia ingin Australia meningkatkan kuota penampungan para pencari suaka tersebut.

Dalam sebuah wawancara dengan Fairfax, Retno Marsudi juga mendesak negara-negara lain untuk mengambil pengungsi lebih banyak.

"Tentu saja Indonesia berharap tidak hanya kepada Australia tetapi juga kepada setiap negara lain, untuk lebih membuka diri menerima migran yang telah menunggu untuk dimukimkan," kata Retno Marsudi.

Sumber gambar, Getty

Keterangan gambar,

Australia tidak menerima pencari suaka yang tiba dengan perahu.

Tidak ada pencari suaka yang diizinkan untuk mencapai wilayah Australia dengan perahu, dan orang-orang yang melakukannya sering dihalau kembali ke perairan Indonesia.

Pengungsi juga dibawa ke fasilitas penahanan di negara-negara tetangga Australia di Samudera Pasifik.

Pencari suaka sering harus membayar uang dalam jumlah besar kepada para penyelundup untuk memungkinkan mereka melakukan perjalanan ke Australia dengan perahu dari Indonesia, dan ratusan tewas dalam perjalanan berbahaya itu.

Pemerintah Australia beberapa waktu lalu membanggakan keberhasil untuk mengusir perahu-perahu pembawa pendatang dengan mengatakan tak ada pencari suaka yang berhasil mendarat di wilayahnya dalam 600 hari terakhir.

Sumber gambar, Reuters

Keterangan gambar,

Kelompok-kelompok masyarakat Australia menentang kebijakan ketat soal imigrasi negara itu.

Sebelumnya juga muncul dugaan pihak berwenang Australia membayar anak buah kapal penyelundup manusia US$30.000 atau sekitar Rp388 juta untuk mengembalikan 65 pencari suaka ke Indonesia. Organisasi HAM, Amnesty International telah menyerukan penyelidikan independen terkait dugaan itu.

Kebijakan mengusir kembali perahu-perahu pencari suaka ini membuat hubungan antara Jakarta-Canberra tegang. Jakarta menegaskan operasi seperti sangat membahayakan nyawa.

Tahun lalu, Australia berjanji untuk menerima 20.000 pengungsi Suriah tetapi Menteri Imigrasi Peter Dutton mengakui hanya 29 orang sejauh ini ditempatkan di negara itu.

Ditambahkannya, 9.000 pengungsi masih diproses.