Investigasi Plasma Sawit
Berita Utama
Dari sereal sampai sabun mandi: Keuntungan produk-produk sawit yang tak dinikmati petani plasma
Sejumlah perusahaan produk konsumsi besar - dan sebuah perusahaan milik negara - mendapatkan minyak sawit dari perusahaan perkebunan yang dituduh mengingkari janji dan gagal memenuhi aturan plasma.
Apa itu ‘plasma’ dan mengapa perusahaan-perusahaan sawit di Indonesia dituduh tak menyediakan kewajiban hukumnya?
Plasma dirancang di era Orde Baru, tujuannya memberdayakan masyarakat sekitar perkebunan sehingga mereka turut menikmati hasil kebun dan mengangkat perekonomian. Tapi seiring tahun berlalu, aturan justru memihak pada konglomerasi.
Kemenangan orang Dayak melawan perusahaan sawit, ‘Modal belajar dari penjara’
Bahkan ketika perusahaan sawit telah melaksanakan kewajiban hukumnya dalam kerja sama ‘inti-plasma’, banyak warga mengaku menerima bagi hasil sangat rendah, tidak ada sama sekali, atau utang mencapai miliaran rupiah.
‘Kami sudah sering dibohongi’ - Tiga generasi Suku Anak Dalam mengaku tertipu janji perusahaan sawit
Investigasi yang dilakukan oleh BBC, The Gecko Project, dan Mongabay menemukan bahwa masyarakat berpotensi kehilangan triliunan rupiah setiap tahun, karena perusahaan sawit gagal memenuhi kewajiban mereka membangun plasma, seperti yang dimandatkan oleh undang-undang.
Video, Konflik industri sawit: Janji plasma dari 'buah emas', Durasi 4,30
"[Tanah adat itu] diserahkan pada perusahaan, tapi nyatanya nggak ada dikembalikan lagi ke kami, sudah diambil semua. Janji ini tadi, bohong," lanjut Mat Yadi, Kepala Suku Anak Dalam.