Pertama kalinya gadis berhijab lolos ke final kontes kecantikan Inggris Miss England

Sumber gambar, Miss England
Sara Iftekhar masuk ke dalam daftar kandidat yang dinobatkan menjadi Miss Inggris pada acara di Nottinghamshire.
Seorang mahasiswi Muslim menjadi kontestan pertama yang mengenakan hijab dan lolos ke final kontes kecantikan Inggris, Miss England.
Sara Iftekhar, mahasiswi hukum dari Huddersfield, akan menghadapi 49 kandidat lainnya di Kelham Hall di Newark, Nottinghamshire.
Di akun Instagram-nya, perempuan berusia 20 tahun itu kerap mengunggah foto-foto dirinya mengenakan pakaian tradisional Pakistan,
Setelah memenangkan Miss Huddersfield 2018, Iftekhar mengatakan 'luar biasa senang' bisa melangkah ke final, kendati akhirnya ia dikalahkan oleh Alisha Cowie yang dinobatkan sebagai Miss England 2018.

Iftekhar, yang sudah gemar merias diri sejak belia, mengatakan, "Saya tidak menyangka bisa membuat sejarah. Saya merasa bangga."
"Pada akhirnya, saya mungkin adalah perempuan pertama yang mengenakan hijab (di final Miss Inggris). Namun, saya hanya seorang gadis biasa dan kita semua memiliki kesempatan yang sama dalam kontes ini."
Selain bekerja sebagai seorang penata rias, tambahnya, ia memutuskan untuk ambil bagian di ajang Miss England untuk "sedikit bersenang-senang".
"Jika saya ingin mengenakan pakaian tertutup dan sederhana mengapa harus menjadi masalah? Saya sama seperti kontestan lainnya."
"Jika saya berhasil mengirimkan pesan itu, maka hal itu akan memotivasi orang lain untuk berpartisipasi dalam kontes kecantikan."
Setiap orang memiliki kecantikan
Dalam laman penggalangan dana Beauty with a Purpose yang ia buat untuk badan kesejahteraan anak-anak, Iftekhar menulis, "Saya berpartisipasi dalam Miss England 2018 untuk menunjukkan bahwa kecantikan tidak memiliki definisi. Setiap orang cantik dengan caranya sendiri, tanpa memandang berat badan, ras, warna atau bentuk mereka. "

Dalam akun Instagram-nya, ia mengatakan akan "selamanya bersyukur" atas peluang menjadi finalis Miss England.

Kontestan lainnya adalah Sophie Hall - yang mengalami luka permanen setelah serangan zat asam di London Timur - dan juru kampanye kesehatan mental Sarah-Jane Hulyer.
Pemenang Miss England 2018, Alisha Cowie, akan mewakili Inggris di kompetisi Miss World di Sanya, Cina, pada bulan Desember mendatang.
Miss World yang kali ini memasuki penyelenggaraan ke 68 kali, selalu menuai kritik karena dianggap mrupakan kontes yang 'merendahkan perempuan.'
Berbagai aksi protes mewarnai ajang ini di tahun-tahun sebelumnya, seperti pada tahun 2011 ketika sekitar 100 demonstran muncul untuk menolak apa yang mereka lihat sebagai 'pasar ternak manusia'.
Pada tahun 1970, para aktivis feminis menyerbu panggung ketika kontes diadakan di Royal Albert Hall London.
Namun pihak penyelenggara mengatakan kontes ini adalah untuk 'memberdayakan' perempuan.
Pada tahun 2015, sesi memakai pakaian renang dihilangkan dari kontes Miss World karena penyelenggara merasa hal itu sudah 'kuno dan tidak perlu', dan mengatakan fokus kompetisi telah beralih dari kecantikan lahiriah.
