Wahana antariksa milik SpaceX, Starship, berhasil mendarat sebelum kemudian meledak
- Jonathan Amos
- BBC Science Correspondent
Ini adalah pertama kalinya perusahaan eksplorasi luar angkasa Elon Musk melakukan pendaratan yang sulit ini.
Perusahaan SpaceX telah berhasil mendaratkan salah satu wahana antariksa dari jajaran prototipe Starship di akhir uji terbang pada tingkat ketinggian yang tinggi.
Wahana bernama Serial Number 10 (SN10) mendarat di Boca Chica, Texas - berbeda dengan pendahulunya SN8 dan SN9, yang jatuh menabrak ke tanah.
Tapi itu bukanlah akhir dari cerita uji coba ini. Kendaraan luar angkasa generasi maju itu mendarat dengan berat pada kaki-kakinya.
Api kemudian menyala di sekitar pangkalannya dan delapan menit kemudian SN10 meledak dengan sendirinya di landasan pendaratan.
Meskipun demikian, SpaceX akan sangat terdorong oleh uji coba ini. Prototipe tersebut berhasil melakukan manuver dalam penerbangannya dan berhasil melakukan pendaratan yang cukup lembut.
Akhir dari Artikel-artikel yang direkomendasikan
Tonggak-tonggak ini akan memberikan kepercayaan diri bagi perusahaan ini di tengah langkahnya bergerak maju dengan konsep yang ambisius.
Sumber gambar, SPACEX
SN10 melambat saat mendekati tanah.
SpaceX membayangkan Starship sebagai pengganti roket Falcon yang ada.
Kendaraan ini melakukan misi secara berkelanjutan - berawak dan tidak berawak - untuk badan antariksa Amerika Serikat (Nasa), militer Amerika, dan kepentingan komersial lainnya.
Tetapi CEO Elon Musk mengatakan Starship, yang membentang setinggi 50 meter itu, akan melakukan semuanya, secara lebih megah dan lebih baik - dengan mengorbit satelit dan membawa penumpang, baik di sekitar Bumi maupun ke tujuan luar angkasa seperti Bulan dan Mars.
Dia bahkan sudah menjanjikan perjalanan turisme ke Bulan pada tahun 2023 kepada miliarder ritel mode online Jepang, Yusaku Maezawa.
Maezawa akan melakukan perjalanan dengan Starship bersama delapan orang lainnya, dan membuka lamaran pekan ini untuk siapa saja yang mungkin tertarik untuk bergabung dengan usaha "dearMoon" miliknya.
Uji ketinggian pada hari Rabu (03/03) itu berjalan seperti penerbangan prototipe sebelumnya.
SN10 yang tidak berawak tersebut meninggalkan tempat peluncurannya di fasilitas Litbang Boca Chica, dan naik secara vertikal dengan dorongan tiga mesin Raptor yang berbahan bakar metana.
Unit tenaga ini dimatikan secara berurutan saat mulai mencapai ketinggian target sekitar 10 kilometer, dan kendaraan itu kemudian mulai membungkuk secara horizontal untuk mengarah kembali ke tanah.
Penurunan ini, yang dikendalikan oleh sayap besar di kedua ujung kendaraan, dimaksudkan untuk mensimulasikan bagaimana Starship masa depan yang operasional akan memasuki kembali atmosfer Bumi dari jalur orbit, dengan menghadirkan area permukaan yang besar ke arah perjalanan untuk menghilangkan kecepatan.
Sumber gambar, SPACEX
Kendaraan itu bersandar di atas alas. Beberapa saat kemudian meledak.
Investigasi untuk menyibak tabir adopsi ilegal dari Indonesia ke Belanda di masa lalu
Episode
Akhir dari Podcast
Wahana itu seharusnya melakukan transisi kembali ke konfigurasi tail-down, atau bagian ekor yang turun ke bawah, sebelum mencapai permukaan.
SN8 dan SN9 gagal melakukan hal itu. Kedua kendaraan tersebut tidak dapat mengadopsi pengarahan orientasi yang benar serta pengurangan kecepatan.
Namun, SN10 mampu melakukannya dengan benar, dan melambat dengan cepat sambil mendarat di atas bantalan beton. Kontribusi besar untuk kesuksesan ini tidak diragukan lagi adalah keputusan kali ini untuk menyalakan kembali ketiga Raptor sebelum pendaratan, yang sekaligus memastikan setidaknya dua mesin tersedia untuk memberikan daya dorong pengereman yang diperlukan.
"Kali ketiga memang yang untung," kata John Insprucker, komentator webcast SpaceX.
Tapi semuanya tidak sempurna. SN10 mulai bersandar. Kakinya yang tebal yang dipasang saat mendarat tampaknya telah roboh. Dan saat selang air mencoba memadamkan api di dasar kendaraan itu, tiba-tiba selang itu melompat ke atas dan meledak.
Sumber gambar, SPACEX
Karya seni: SpaceX memiliki Starship dalam persaingan untuk mendaratkan astronot di Bulan.
SpaceX sudah memiliki sejumlah prototipe lain dalam berbagai tahap perakitan di Boca Chica, yakni hingga SN19 saat ini.
Starship pada akhirnya akan diluncurkan di atas penyokong yang disebut Super Heavy. Ini juga sedang dibangun di Boca Chica.
Ini barangkali akan menampilkan 28 Raptor, menghasilkan lebih dari 70 meganewton daya dorong - atau sekitar dua kali lipat dari roket Apollo Saturn 5 yang perkasa, yang mengirim manusia ke Bulan.
Jika digabungkan, kedua bagian dari sistem SpaceX baru - Starship dan Super Heavy - akan berdiri setinggi 120 meter di landasan peluncuran.
Kedua elemen tersebut dirancang agar dapat digunakan kembali sepenuhnya, dan menghasilkan daya pendorong di akhir setiap misi.
SpaceX berharap Starship dapat terlibat dalam kembalinya NASA ke Bulan dalam dekade ini. Starship saat ini bersaing dengan sejumlah perusahaan kedirgantaraan lainnya untuk menyediakan sistem pendaratan yang membawa astronot melandas di permukaan bulan.
Sumber gambar, Reuters
Yusaku Maezawa mencari peserta lain untuk perjalanan Starship mengelilingi Bulan.