Hari Buruh: Karantina wilayah dan 'ancaman kelaparan' bagi 1,6 miliar buruh di dunia

Hari Buruh: Karantina wilayah dan 'ancaman kelaparan' bagi 1,6 miliar buruh di dunia

Organisasi Buruh Internasional (ILO) menyebut pandemi virus corona bisa membuat 1,6 miliar orang kehilangan pekerjaan. Sementara itu, bagi para buruh harian, karantina wilayah semakin membuat mereka kesulitan bertahan hidup tanpa bantuan pemerintah.

Hal itu dirasakan Rosa, seorang petugas kebersihan asal Meksiko. Dia dan putrinya diberhentikan dari pekerjaan mereka tanpa pesangon. Kini mereka hidup dengan mengandalkan bantuan makanan hasil sumbangan.

"Semua makanan yang kami punya adalah hasil sumbangan," ujarnya.

Simak juga:

Sementara di Dhaka, Bangladesh, Sahil memilih melanggar aturan karantina wilayah yang ditetapkan pemerintah, demi menghidupi keluarganya.

"Saya sudah tidak punya tabungan dan saya tulang punggung keluarga, jadi saya harus bekerja lebih keras," paparnya.

Hal serupa dilakukan Anju. Dia melarikan diri dari karantina wilayah dan pulang ke kampung halamannya. Dia memilih bertani untuk bertahan hidup. Tapi dia cemas kondisi ini akan terus berlanjut.

"Jika terus begini, kami akan mati kelaparan," kata Anju.

Adapun di Indonesia, banyak buruh bernasib serupa. Salah satunya adalah Mansyurruman yang diberhentikan dari perusahaan tempat dia bekerja selama 13 tahun. Sekarang dia mengandalkan tabungan untuk menghidupi istri dan tiga anaknya,

"Tabungan hanya bisa bertahan satu bulan ke depan, setelah itu habislah," ujarnya.